bersama dalam bahagia bersatu dalam duka

Senin, 24 Juni 2013

Tata Cahaya (Artistik)




Cahaya adalah unsur tata artistik yang paling penting dalam pertunjukan teater.Tanpa adanya cahaya maka penonton tidak akan dapat menyaksikan apa-apa. Dalampertunjukan era primitif manusia hanya menggunakan cahaya matahari, bulan atauapi untuk menerangi. Sejak ditemukannya lampu penerangan manusia menciptakan modifikasi dan menemukan hal-hal baru yang dapat digunakan untuk menerangi panggung pementasan. 
Ø  Fungsi Tata Cahaya
Tata cahaya yang hadir diatas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, actor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberkan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang dikerjakan berkaitan dengan peran tata cahaya. Tetapi fungsi dasar tata cahaya adalah empat, yaitu Penerangan, Dimensi, Pemilihan, dan Atmosfir (Mark Carpenter, 1988).
1.      Penerangan.
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada diatas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area diatas panggung memiliki tingkat terang yang sama, tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku actor diatas pentas.
2.      Dimensi 
Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
3.      Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek danarea yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera, maka sutradara panggung menggunakannya dengan cahaya. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung. Untuk memberikan fakus perhatian pada area atau aksi tertentu, sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton saja, tetapi juga para actor diatas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
4.      Atmosfir 
Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “Atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon. Sejak ditemukannya tekhnologi pencahayaan panggung. Efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedang sinar mentari siang terasa panas. Inilah gambaran suasana danemosi yang yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.
Keempat fungsi pokok tata cahaya diatas tidak berdiri sendiri artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek suasana dan emosi peristiwa.
Ø  Peralatan Tata Cahaya
Kerja tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas. Kecakapan dalam mendisitribusi cahaya ke atas pentas sangat dibutuhkan. Dengan peralatan tata cahaya, control atau kendali atas distribusi cahaya itu dikerjakan. Penata cahaya perlu mengendalikan intensitas, warna, arah, bentuk, ukuran, dan kualitas cahaya serta gerak arus cahaya. Semua kendali itu bias dimungkinkan karena adanya peralatan wajib dipelajari oleh penata cahaya.
1.      Lampu
Istilah lampu yang digunakan disini tidak mengacu pada kata lamp, tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern. Sebagai lampu dan seluruh perlengkapannya termasuk didalamnya bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung terhadap lampu rumahan.
Dalam lampu panggung ada terdapat banyak jenis lampu. Akan tetapi, secara mendasar dikategorikan kedua jenis, yaitu Flood dan Spot. Flood memiliki cahaya cahaya dengan sinar yang menyebar, sedangkan Spot memiliki sinar yang menyorot terarah. Semua lampu memiliki memiliki keistimewaan tersendiri dalam menghasilkan suatu yang baru dengan mengkombinasikan prinsip dan unsur yang ada didalamnya. Tugas utama dari lampu panggung adalah menghadirkan cahaya, warna, dan bentuk yang dapat disesuaikan dan diarahkan menurut kebutuhan.
2.      Dimmer dan Kontrol
Untuk mengontrol intensitas cahaya dan mengatur perubahan cahaya dalam intensitas tertentu dibutuhkan alat yang disebut Dimmer. Secara sederhana sumber listrik dialirkan kesebuah dimmer untuk mengalirkan arus listrik kelampu. Dimmer dapat mengubah intensitas cahaya dari rendah ketinggi atau sebaliknya dengan mengatur panas (temperatur) yang mengalir kefilamen bohlam.
Ø  Penyinaran
Prinsip dasar penyinaran adalah  membuat objek yang disinari jelas terlihat dan cahaya tidak bocor sampai kepenonton atau bagian panggung lainnya yang tidak memerlukan sinar. Tetapi karena karya teater adalah karya artistic, maka penyinaran dalam panggung teater juga harus mampu menghadirkan efek artistik yang dikehendaki. Dengan mengatur sudut penyinaran efek-efek artistic bias dimunculkan.
Lampu yang diarahkan langsung kewajah aktor akan menghasilkan efek flat ata datar. Lampu yang datang dari arah depan dengan intensitas tinggi akan menghapus bayangan pada bagian muka. Tidak ada bayangan pada cekung mata yang mengindikasi kedalaman. Tidak ada bayangan pada bagia pipi yang memisahkannya dari leher. Tidak ada bayangan pada hidung yang menunjukan volume. Oleh karena tidak ada bayangan sama sekali, maka wajah aktor nampak datar. Meski demikian, pengambilan dengan sudut seperti in terkadang dibutuhkan untuk memberi efek cahaya berlebih sehingga orang tersebut Nampak bersinar.
1.      Penyinaran Aktor 
Guna menyinari aktor yang menghadap kepenonton ada tekhnik dasar yang bisa diterapkan. Selain kejelasan pencahayaan juga harus mampu menampilkan dimensi. Untuk hasi termudah letakan dua lampu dengan arah atas 450 (derajat) masing-masing sisi dimana actor berdiri. Karena sinar cahaya lebih lebar daripada tubuh actor maka ia bisa bergerak diseputar lingkar cahaya dengan tetap tersinari. Keduaa lampu akan membentuk sudut 900 (derajat) sehingga lingkar cahaya yang dihasilkan akan mampu menyinari area yang cukup bagi aktor untuk bergerak. Luas  ruang  penyinaran  yang  diciptakan  oleh  dua  lampu  dan memberikan cukup cahaya untuk aktor ini disebut area. Ukuran area ini bisa disesuaikan dengan menggunakan lampu. Jika jarak pengambilan jauh maka area pun akan membesar demikian juga ketika lingkar cahaya pada lampu spot diperbesar maka cakupan sinarnya pun akan membesar. Penyinaran aktor dengan dua lampu ini menjadi teknik dasar yang dapat diterapkan secara umum pada panggung pertunjukan. Karena masing-masing panggung memiliki ukuran luas dan karakter yang berbeda maka peletakan lampu pun harus menyesuaikan. Oleh karena itu, sudut pengambilan dengan dua lampu ini pun perlu dicobakan.
2.      Penyinaran Area
Prinsip dasara penyinaran aktor dengan dua lampu bisa diterapkan untuk penyinaran area. Panggung pertunjukan secara umum dibagi menjadi 9 area pemain. Dengan menerapkan prinsip diatas maka masing-masing area disinari oleh minimal dua lampu yang diambil dari sudut 450 derajat pada masing-masing sisinya. Karena ukuran panggung yang berbeda-beda maka jarak pengambilan antara lampu dan area yang akan disinari perlu dipertimbangkan. Pertimbangan mendasar yang perlu diperhatikan adalah luas area yang hendak disinari. Hal ini berkaitan dengan luas lingkar cahaya optimal yang bisa dipenuhi oleh masing-masing lampu. Jika sudut pengambilan dan jarak yang ditentukan kurang tepat atau berada diluar jangkauan maksimal lampu, maka pendar cahaya yang dihasilkan kabur sehingga tidak bisa memberikan kecukupan cahaya.




  
Gambar diatas memperlihatkan masing-masing area mendapat penyinaran dari dua lampu. Prinsip penyinaran ini adalah prinsip dasar. Artinya, dengan jumlah lampu minimal seluruh area panggung bisa disinari. Dengan system penyinaran semacam ini penonton dapat menangkap kejelasan objek yang ada diatas panggung. Detil pencahayaan bisa dilengkapi dengan menambah lampu yang diarahkan khusus ketata panggung, aktor atau objek lain diatas pentas. Setelah dipenuhi prinsip dasar penyinaran area maka penonjolan yang akan dilakukan melalui tata cahaya dapat dikerjakan dengan lebih mudah.

2 komentar: